Wednesday, November 27, 2013

IFV Marder dan Tank Leopard Indonesia

Kementrian pertahanan Indonesia telah menandatangani kontrak pembelian kendaraan lapis baja serta dukungan logistik dan amunisi senilai USD$290.65. Dengan nilai kontrak tersebut Indonesia akan menerima 103 Tank Leopard 2 (40 Leopard 2A4 dan 63 Leopard Revolution) , 42 IFV Marder 1A3 dan 11 Recovery and enginering tank. Rencananya tank-tank tersebut akan dikirimkan kepada TNI antara tahun 2014 sampai dengan 2016.

Laporan media melaporkan bahwa Tank Leopard dan Marder ini rencananya akan ditempatkan di batalion kavaleri ke 8 Divisi ke 2 KOSTRAD. Sebelumnya pada bulan oktober, 2 buah tank leopard 2 dan 2 IFV Marder telah ambil bagian dalam perayaan ulang tahun TNI.

Berikut ini adalah spesifikasi Tank Leopard Indonesia :

Tank Leopard 2A4
Tank Leopard 2A4 Indonesia

Tank ini pertama di produksi pada tahun 1979 dan digunakan oleh angkatan bersenjata Jerman pada tahun yang sama. Pada tahun 1993 Jerman mengoperasikan sekitar 2133 Tank Leopard. Selain itu Tank ini juga di ekspor ke beberapa negara diantaranya, Belanda (445), Swiss (380), Swedia (160), Spanyol (650) dan beberapa negara lainnya.

Sistem kontrol penembakan, persenjataan, amunisi, transmisi dan track Tank Leopard 2 dibuat serupa dengan Tank M1 Abrams Amerika hal ini ditujukan untuk memudahkan pemeliharaan.

Tank Leopard memiliki lambung dan turet yang dilas. Perlindungan composite armor yang serupa dengan Cobham tank Inggris. Yang menawarkan perlindungan terbaik terhadap persenjataan anti tank. Kendaraan ini dilengkapi dengan NBC sistem dan sistem penembakan otomatis.

Tank Leopard 2 ini dipersenjatai dengan kanon RH-M-120mm smoothbore. membawa 42 butir amunisi, dimana 15 butir amunisi disimpan di turet dan sisanya ada pada lambung depan. Sedangkan persenjataan sekunder berupa 2 buah senapan mesin 7,62 mm, satu coaxial atau sejajar dengan meriam, sedangkan satunya berada pada atap tank leopard 2.

Tank Leoparad 2 memiliki 4 krew, antara lain penembak, pemuat senjata, komandan, dan pengemudi. kendaraan ini menggunakan mesin diesel turbocharger MB-837 Ka501 bertenaga 1500 tenaga kuda. Tank ini dapat dilengkapi dengan peralatan tambahan untuk dapat menyebrangi sungai sampai kedalaman 4 meter.

Tank Leopard Revolution
Leopard Revolution Indonesia
Tank Leopard Revolution
Tank Leopard Revolution atau disingkat Ri merupakan pengembangan dari Tank Leopard 2A4. Tank ini diproduksi oleh Rheinmetall, Jerman. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2010.

Dari segi harga memang tank ini lebih mahal daripada varian Tank Leopard 2A4, yaitu sekitar 1,6 juta USD per unit, sedangkan 2A4 sekitar 700 ribu USD per unit.


Tank Leopard 2A4 dibuat pada era perang dingin dengan medan terbuka,sedangkan Tank Leopard Revolution sebagai generasi tank tahun 2000 memang diperuntukkan untuk peperangan gerilya dan perang kota sesuai dengan kebutuhan militer saat ini.

Untuk perangkat proteksinya, Tank Leopard Revolution menggunakan lapisan komposit Advanced Modular Armor Protection (AMAP). Lapisan pelindung ini terdiri atas materi nanokeramik serta titanium dan baja alloy, yang diklaim mampu memberikan perlindungan yang jauh lebih baik. Karena sifatnya yang modular alias dapat dibongkar pasang, pengguna bisa memilih variasi kemampuan proteksi sesuai kebutuhan, seperti untuk menangkal granat berpeluncur roket (RPG) atau untuk peledak improvisasi (IED). Konsekuensinya yaitu bobot tank yang bertambah hingga menjadi lebih kurang 60 ton, dibandingkan varian 2A4 yang sekitar 57 ton.

Untuk urusan persenjataan, Tank ini menggunakan meriam yang sama dengan 2A4 yaitu meriam L44 smoothbore kaliber 120 mm. Dengan 42 butir peluru sama seperti 2A4.

Tank ini masih diawaki 4 orang dan dipersenjatai dengan sebuah senapan mesin 7,62 mm dengan tempat posisi sejajar dengan meriam sedangkan senapan mesin kaliber 12,7 mm menggunakan remot kontrol sehingga awak tidak perlu keluar.

Tank Leopard Revolution masih tetap menggunakan tipe mesin yang sama dengan 2A4 yaitu mesin diesel turbocharge MTU MB837 Ka501 yang berkekuatan 1.500 hp (tenaga kuda), yang membuatnya bisa mencapai kecepatan hingga 72 km per jam di medan yang rata.

IFV Marder Indonesia
Marder boleh dibilang IFV kelas satu dilingkungan Nato dan soal kemampuannya pun sudah terbukti teruji dalam medan pertempuran Afganistan. Meskipun hampir menyerupai tank ringan, namun kendaraan ini merupakan yang terberat di kelasnya (35 ton) . Hal ini dikarenakan upgrade pada bagian pelindung, alat pengelihatan malam, gearbox di bagian samping, sistem pengereman, perubahan susunan atap bahkan perubahan pada suspensi. Akan tetapi IFV Marder dipersenjatai dengan meriam 20 mm dan senapan mesin 12,7 mm yang sejajar dengan turetnya, serta dapat ditambahkan dengan Milan ATGW dan peluncur rudal cadangan diatasnya. Meskipun berat, kendaraan ini hanya mampu menampung lima sampai enam orang dibelakangnya.

Tank Marder 1A3 Indonesia


Tank ini diciptakan sebagai  platform umum kendaraan lapis baja yang efektif tanpa mengesampingkan perlindungan dan mobilitas dalam mendukung tank tempur utama yakni Leopard. Konsep saling perpaduan antara Leopard dan Marder juga diterapkan di lingkungan AD AS. Di Negeri Paman Sam, MBT M1 Abrams juga ‘disandingkan’ dengan M2 Bradley dalam tiap laga pertempuran.

Meski tidak punya kemampuan amfibi,  Marder bisa melintasi air hingga kedalaman 1,5 meter. Jika dilengkapi dengan peralatan tambahan, kendaraan tempur ini bisa melintasi air berkedalaman hingga 2,5 meter. Untuk melaju di jalanan aspak, ranpur ini tidak akan merusak jalan, pasalnya Marder menggunakan roda penggerak yang dipasangi trek Diehl dengan bantalan karet.

Spesifikasi Marder 1A3

Produsen            : Rheinmetall Landsysteme, Jerman
Bobot                    : 35 ton
Bobot Tempur   :33,5 ton
Panjang                : 6,79 meter
Lebar                     : 3,24 meter
Tinggi                    : 2,98 meter
Personel              : 3 awak tank dan 6 personel infanteri
Proteksi               : Baja setebal 20 hingga 25 mm (Level 4+)
Senjata Utama : Meriam otomatis Rheinmetall MK 20 Rh 202 kaliber 20 mm, rudal anti tank MILAN
Senjata Tambahan : Senapan Mesin MG3 kaliber 7,62 mm
Mesin                    : Diesel MTU MB 833 Ea-500 600 hp (441 kW)
Rasio Tenaga Mesin dan Berat Kendaraan            : 21,1 hp/ton
Transmisi             : RENK HSWL 194 – 4 maju dan 2 mundur
Suspensi              : Torsion bar
Ground Clearance           : 0,45 m
Kapasitas Tangki BBM    : 652 liter
Jarak Jangkau                    : 520 km
Kecepatan Maksimum : 65 km/jam

Referensi : Military Today

0 comments:

Post a Comment